Senin, 16 Juli 2012

ARTI SEORANG IBU


   
Pagi itu aku yang hanya bisa terbaring di tempat tidur tiba - tiba mendengar teriakan adik yang hendak membangunkanku. Pagi yang memang indah, cerah dan Nampak segar seakan terbayang di bola mataku. Ku ingin hari ini selalu bahagia, itulah harapanku. Harapan yang selalu ku ungkapkan lewat sejuta perasaan. Aku yang terkenal pendiam dan agak cuek tak juga menyadari di balik pintu. Aku yang menikmati pagi itu duduk seorang diri di teras. Entah apa yang aku pikirkan. Tiba - tiba saja aku terkaget dan segera menoleh. Sentuhan yang brgitu hangat penuh kasih sayang dan cinta, sentuhan yang membuat aku merinding.
“mama..ah mama bikin aku kaget saja.”
“sayang (terdengar suara mama yang begitu tulus memanggilku). mama dari tadi mencarimu. Tau - taunya kamu ada di sini. ayo mandi terus sarapan jangan sampai terlambat ke sekolah.”
Aku segera melangkah ke kamar mandi tanpa membalas perkataan mama. Itulah aku “ILLA” yang tak banyak menanggapi respon seseorang.
Pukul 06.45 aku berangkat. Mama hanya bisa tersenyum melihat kelakuan aku yang masih berkelakuan anak kecil.
Entah pada suatu hari aku melakukan kesalahan yang sangat tidak manusiawi. Saat itu aku waktu membuatku bingung dan tak sengaja menyalahkan mama, membantah mama, melukai perasaan mamam bahkan menyakiti dan membuat mama kecewa.
Aku mengerti sosok wanita sangat lemah perasaannya dan melampiaskan kesedihannya lewat tetesan air mata. Itulah ciri khasnya apalagi seorang ibu yang sangat lembut hatinya dengan sadarnya dilukai oleh sang buah hatinya.
“apa salah ibu nak..?? selama ini ibu selalu sayang sama kamu. Apa yang ibu rasakan semua itu agar kamu bahagia. Bahkan ibu rela mengorbankan apa yang bisa ibu korbankan hanya untuk putra - putri  kesayangan ibu. Sebuah kebahagiaan dimana ibu melahirkan dan membesarkan kamu. Namun ada sesuatu yang sangat membahagiakan ibu adalah melihat kamu bahagia sampai kelak kamu dewasa, itulah harapan ibu” kepada Tuhan ibu lantunkan dengan iringan doa agar seluruh alam mengetahui peran dan makna ibu yang sesungguhnya.
Aku yang mendengar katakata ibu tak bisa menahan perasaan dan tak percaya kalau ibu menangis atas tingkahku yang sangat kusesali. Bola mata yang indah itu sangat berkaca - kaca. Aku tak bisa menyaksikan ibu yang amat sedih dengan kelakuanku. Segera kututup pintu kamarku, memandang sudut - sudut kamarku yang masih berantakan mrnyesali perbuatanku yang hanya beberapa menit tadi sampai aku menangis dan sangat bersalah,erdosa, dan bahkan setega itu .rasanya Tuhan tak akan membuka hati ibu untuk memaafkan aku tapi aku berjanji untuk niatku bersujud meminta maaf pada mama.
Aku tertidur pulas dengan mata agak bengkak karena tak mampu menahan tangisku.
Entah apa makna sebenarnya, aku hanya bisa mengurung diri menyesali perbuatanku di kamar. Ku tahu seluruh kamar mustahil bisa mendengarkan kesalahanku.
“lha…buka pintunya nak..!!”
Aku terbangun dan mengenali suara lembut itu. ibu..yah itu suara ibu. tapi kesaahanku membuatku tak ingin membuka pintu itu. Aku malu berhadapan dengan seorang ibu yang selalu mengalah untukku.
“ibu mohon buka pintunya nak..!!.kamu belum makan, papa, adik ,dan kakak kamu sedang menunggumu di meja makan. Dia khawatir penyakit kamu kambuh lagi sayang. Buka pintunya kalau kamu sayang sama ibu.”
Aku membuka pintu itu dengan perasaan bersalah.segera aku peluk dan berlutut memohon maaf di telapak kai ibu.
“sebelum kamu minta maaf, ibu telah memaafkan kamu anakku..ibu mohon sama kamu jangan kecewakan ibu lagi sayang..!! perlu kamu ketahui ibu adalah seseorang yang tidak pernah luntur kasih sayngnya terhadap putra – putrinya. Kebahagiaan kalian adalah kunci hidup ibu.”
Dan hidup aku adalah jiwa seorang ibu.akan aku jadikan penyesalanku ini sebuah pengalaman agar tak lagi mengulangi kesalahanku, namun ini membuat aku mengetahui dan memahami “ARTI SEORANG IBU” I LOVE U mama…. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar