Senin, 16 Juli 2012

MENCARI SAHABAT


Ketika dunia terang, alangkah indah jika ada sahabat di samping kita. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani. Sahabat,  sahabat, dan sahabat. Ya.. itulah sedikit tentang diriku yang begitu merindukan kehadiran seorang sahabat.
Aku memang seseorang yang sangat fanatik pada persahabatan.amun sekian lama penegembaraanku mencari sahabat sejatitak juga kutemukan. Sampai detik ini, saat kuhampiri naik kelas 2 di sekolahku tercinta SMA Negeri 1 Soppeng Riaja.ku pikit itu kan memudahkanku mencari sahabat tapi kenyataannya usahaku tak sejalan dengan harapanku.
Beragam orang di sini tapi belum juga bisa kujadikan sahabat sejati.Sekarang setahun berlalu yang kudapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan. Memang tak ada yang abadi. Tapi kuharap dalam setahun kurang yang kuhabiskan di sekolahku ini aku mendapat sahabat. Tapi nyatanya, orang yang kuanggap sahabat justru meninggalkanku kala aku membutuhkannya.
Pada waktu jam terakhir, kebetulan Guruku berhalangan hadir. Aku diam termenung di teras kelasku.
“Rul..ke kantin yuk..!!” ujar seorang temanku yang hamper kujadikan sahabatku.
“malas ah..” aku hanya diam saja di tempatku.   
“ayolah…mumpun tidak ada guru nih.”
Aku langsung berdiri dan berhada[an dengannnya “udah deh, kalo aku nggak mau ya nggak” aku masuk ke kelas tanpa memperdulikannya lagi.di dalam kelas aku kembali termenung memikirkan sahabat.
Bel tanda pulang berbunyi, aku melangkah keluar dari kelas dengan menahan tangis begitu dahsyat akan begitu lelah menghadapi kesendirianku yang tak kunjung membaik.
Setiba di rumah ibu langsung mengajakku makan siang.
“hai rul..udah pulang.makan yuk..”
Aku menjawab “tidak ma, aku tidak lapar.”
“gimana sih, tadi pagikan kamu tidak sarapan.ayo dong..mama masak kesukaan kamu loh”
Spontan aku menjawab dengan keras “ma…. Aku nggak lapar.udah, aku mau masuk kamar dulu”
Aku melangkah masuk kamarku.aku langsung berbaring dan menutup wajahku dengan bantal.tamgis yang selama in aku tahan akhirnya pecah juga tak terbendung lagi.sesak di dadaku tak lagi tertahanmengapa mereka tak juga sadar bahwa selama ini yang aku butuhkan adlah seorang sahabat.
Aku takut merasa sendiri dalam sepi yang begiru mengerikan.apa yang kurang dariku sehingga orang yang selama ini telah aku anggap sahabat ternyata selalu pergi meninggalkanku.aku tak mengerti akan semua ini.begitu banyak pengorbananku yang telah kulakukan untuk sahabat – sahabatku tapi lagi – lagi mereka menjauhiku.
“rul…kenapa sih nangis??”terdengar suara dari pintu kamarku yang ternyata yang bernama khadir.
“nggak papa dir” aku mencoba tersenyum
“loh..kok kamu ada di sini??”
“tadi aku nanyain kamu ama mama kamu, tapi ia bilang kamu ada di kamar.jadi aku langsung ke sini”
Dia pasti mau bercerita tebtang perempuan yang disukainya. Kataku dalam hati. Aku tak begitu berharap padanya untuk menjadi sahabatku.kurasa semua sam tak ada yang setia.kadang aku merasa hanya dimanfaatkan olehnya. Kala dibutuhkan aku didekati.tapi begitu masalah mereka selesai, aku akn dicampakkan kembali.
“rul..kenapa yah feby menjauh dariku??.padahal aku udah deket ma dia.dia yang dulu mengerti aku, sahabat aku.” Khadir curhat padaku tentang feby yang disukainya.
“rul…tau nggak.sekarang aku merasa sendiri lagi.feby yang dulu temanku entah kenapa ia menjauh padahal aku suka loh sama dia”
“ya dir.jangan merasa sendirian gitu dong..”balasku tersenyum.
“ALLAH kan selalu bersama kita.kita nggak pernah sendirian.ia selau menemani kta kal kita masih merasa sendiri, berarti kita nggak inget Dia”
Kata – kata itu begitu saja mengalir dari bibirku.saat aku tersadar kata – kata itu juga tepat untukku.kenapa selama ini aku tak memyadari itu? Dia akan selalu mendengar crhatanku.aku termenung sejenak.baru aku menyadari kadang sahabat itu tak perlu kita cari.dia akan datang menghampiri kita dengan sendirinya. Dan jika hal itu tidak terjadi, maka yakinlah bahwa ada sang pencipta yang selau menemani kta di kala kita senag maupun duka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar