Senin, 16 Juli 2012

Sahabat Sejati

Anggi, itulah namanya seorang gadis yang cantik dan pintar yang kini duduk di bangku SMP tapi, dia hidup dengan keluarga yang kurang berkecukupan. Tiap hari anggi harus membantu ibunya untuk berjualan gorengan karena ayahnya telah pergi entah kemana. Sejak anggi berumur 2 tahun ayahnya pergi meninggalkannya dengan wanit lain, sementara ibunya sakit-sakitan, belum lagi dia harus melanjutkan sekolahnya dan menjaga adiknya yang masih kecil.
Suatu hari anggi hendak ke sekolah tapi dia tidak punya uang untuk ongkos ke sekolah, sementara waktu sudah menunjukkan pukul 7, anggi mulai bingung harus bagaimana terpaksa anggi harus berjalan kaki  ke sekolah. Tapi baru setengah perjalanan teman anggi yang bernama rina lewat dan melihat anggi yang sedang berjalan kaki, dan dengan rasa kasihan rina langsung singgah dan mengajak anggi untuk naik ke mobilnya  dan anggi pun segera naik. Tak lama kemudian  mereka sampai di sekolah dan seperti biasanya mereka  langsung belajar dan dengan suasana yang tenang mereka dapat belajar dengan serius.
Teng…teng…teng… suara lonceng pun berbunyi pertanda pulang dan anggi pun langsung buru-buru pulang karena dia harus membantu ibunya berjualan. Sesampainya di rumah anggi langsung mengganti bajunya dan tak lupa makan siang, setelah itu anggi pun pergi berjualan di tempat biasa ia berjualan. Tak jauh dari tempat anggi berjualan teman anggi yang bernama radit jatuh dari sepedanya, karena kasihan anggi pun langsung menolongnya. Dan radit pun begitu senang karena dia sangat mencintai anggi tapi dia malu untuk mengatakannya.
“Kamu nggak papa kan?” Tanya anggi kepada radit
“Hmm… ti..ti..tidak papa kok cuma lecet dikit aja. Thank’s yah” jawab radit malu.
“Yah udah kalau gitu aku pergi dulu yah karena jualan aku masih banyak.” Kata anggi.
“Bagaiman kalau aku temani kamu jualan ? hitung-hitung aku  balas budi karena tadi kamu sudah tolongin aku.” Seru radit.
“yah udah kalu kamu nggak keberatan” jawab anggi
Kue…. Kue… kue… beli kue bu? Cuma seribu perbijinya. Kata-kata itu berulang kali di ucap oleh mereka berdua. Dan waktu pun sudah mulai gelap dan jualan anggi masih banyak dan mereka memutuskan untuk berhenti berjualan. Dan sebelum mereka pulang ke rumah mereka radit mengatakan ke anggi bahwa dia sangat mencintai anggi dan meminta anggi untuk menjadi pacarnya tapi anggi belum bisa menjawabnya karena meurutnya itu terlalu cepat. Anggi pun meminta waktu untuk menjawab permintaan radit dan radit pun setuju dengan permintaan anggi.
Ke esokan harinya di sekolah radit menanyakan jawaban atas pertanyaannya kemarin kepada anggi. Dan anggi pun menjawabnya, anggi bilang kalau dia mau jadi pacar radit dan radit pun merasa senang, tapi rina yang lewat di dekat mereka mendengar pembicaraan mereka dan dia sangat marah karena rina juga sudah lama suka kepada radit.
“Kamu tega banget yah  nggi, bisa-bisanya kamu merebut radit dari aku, pengkhianat lho.”kata rina
“Tapi kan gue nggak tau kalu kamu suka sama radit, lagian kalu kamu suka kenapa kamu nggak pernah cerita sama aku, jadi bukan salah aku juga kan?” jawab anggi
“Emangnya kamu nggak sadar apa dengan cara aku mandangin dan perhatiin radit terus.”
“ Aku kan nggak tau aku pikir kamu Cuma anggap dia sahabat aja.”
“Kalau gitu persahabatan kita putus”
Mereka pun saling menyalahkan dan tanpa sadar rina memutuskan persahabatan mereka dan anggi sangat sedih  karena mereka sudah lama bersahabat. Derai air mata pun mengalir di pipi anggi begitu pun dengan rina. Sementara itu radit yang merasa kasuhan dengan anggi langsung menghibur nya dan mengajak anggi pulang dan pergi bejualan. Sementara itu di rumah angi ibunya yang sedang sakit sudah mempersiapkan dagangan untuk anggi. Keceriaan pun kembali di wajah anggi karena dia tidak salah telah berpacaran dengan radit karena radit begitu sayang dengannya dan dia selalu menemani anggi dikala senang maupun duka.
Suatu  hari ibu anggi sakit parah dan dia harus di bawah ke rumah sakit, tapi anggi tidak punya uang untuk membawa ibunya ke rumah sakit. Sementara itu rina yang sedang termenung karena kesalahan yang pernah dia lakukan  dan  mendengar berita tersebut  dia langsung ke rumah anggi dan membawa ibu anggi ke rumah sakit. Dan dia bilang ke anggi kalau ini ungkapan rasa maafnya kepada anggi karena dia telah menyalahkan anggi, dan anggi pun memaafknan rina karena menurutnya rina tidak bersalah dan mungkin dulu rina hanya emosi dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
Beberapa bulan setelah ibu anggi di rawat di rumah sakit ibu anggi meninggal dan anggi sangat sedih karena dia tidak siap untuk di tinggalkan oleh ibunya, tapi rina dan radit selalu menasehatinya kalu dia harus ikhlas dengan kepergian ibunya dan mendo’akan supayah arwah ibunya dapat diterima disisi Allah swt. Anggi yang sedang menangis tersedu-seduh langsung berhenti dan sangat berterima kasih kepada radit dan rina yang telah memberinya semangat.
Kemudian anggi, radit, dan rina pun kembali bersatu dan mereka berjanji kalau kejadian yang dulu  tidak akan terjadi lagi. da radit dan rina pun tiap hari selalu membantu anggi untuk berjualan dan rina pun juga member bantuan kepada anggi. Dan Karena kepintarannya anggi bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar